Telepon genggam Bapak berdering. Dilihatnya satu pesan masuk. Begini bunyi pesannya:
"Selamat malam, Pak! Apa kabar? Semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam keadaan baik. Begini, saya akan mengadakan farewell dinner mengingat Senin besok saya akan menghuni rumah baru hehehe Acaranya akan diadakan di bistro X, mall Y jam 7 malam sampai selesai. Saya sangat mengharapkan kedatangan Bapak. Salam."
Bapak yang masih memangku tafsir qur'an di tangannya hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Bapak tahu bahwa dirinya tidak akan menghadiri acara itu. Beliau meletakkan kembali telepon genggamnya dan kembali meleburkan diri dalam buku tafsirnya.
Berita tentang si pengirim pesan, sebut saja Pak Bu'at, yang akan pindah ke rumah baru lalu lalang di media, cetak maupun elektronik. Maklum Pak Bu'at adalah pejabat tinggi. Dulu pernah menjadi atasan Bapak. Lawan adu argumen Bapak di rapat direksi ketika sama-sama masih menjabat.
Hari Senin Bapak melihat berita di televisi tentang Pak Bu'at. Beliau sudah pindah ke rumah barunya, Rutan Tipikor LP Cipinang. Ya. Farewell dinner yang tidak dihadiri Bapak adalah acara perpisahan Pak Bu'at dengan rekan-rekannya sebelum dijebloskan ke LP lantaran Pengadilan Tipikor menolak eksepsi Pak Bu'at dalam putusan yang dibuat atas tuduhan memperkaya diri sendiri dan orang lain.
Begitulah. Nampaknya di tahun-tahun penuh pembongkaran kasus korupsi ini lazim sekali farewell dinner di resotran mewah bagi para tersangka tipikor. Belum lagi kamar president suite di Hotel Prodeo yang dengan mudah bisa didapatkan asal kuat sogok sipir sana-sogok sipir sini.
-S
No comments:
Post a Comment